Dalam suatu sharing/ pelatihan yang saya ikuti
beberapa tahun yang lalu ada yang menyengkut penjelasan tentang KPI atau
kepanjangannya Key Performance Indicator/ Indikator kunci kinerja.
Tiga kata Indikator + Kunci + Kinerja menjelaskan tentang adanya tolok ukur spesifik
dan terpilih dari sekian banyak indikator kinerja yang ada. Pertanyannya adalah
bagaimana menentukan hal yg kunci ini dan seberapa pentingkah KPI ini harus
diterapkan oleh organisasi atau perusahaan? Dan bagaimanakah menyikapi bila
ternyata penentuan KPI di awal tidaklah tepat Contohnya: KPI Logistik adalah
minimum PO Outstanding. Namun, saat pelaksanaannya,ternyata ada yang jauh lebih
penting dari PO Outstanding, yaitu pemilihan vendor dengan harga yang terbaik
bagi perusahaan. Bagaimana cara perusahaan mengatasinya?
KPI
Indikator kunci kinerja (KPI) ialah suatu pernyataan tentang suatu
posisi/jabatan yang terukur. Berasal dari visi perusahaan, cara pencapaian visi melalui misi. Kemudian dijabarkan oleh setiap
departemen. Dari misikemudian bisa muncul job summary dilanjutkan dengan
sasaran (outcome) dari tugas.
Jadinya diharapkan agar organisasi tidak sia-sia menghire karyawan,dan karyawan
bisa selalu tahu tugas dan tanggungjawabnya karena harus mencapai target.
Dengan aplikasi KPI bisa dimunculan reward dan punishment.
Contoh sederhana
Perusahaan Tempe ABC
Visinya menjadi perusahaan
penyedia tempe ternama di kecamatan Sidomulyo
Misinya memproduksi tempe
kualitas terbaik
Untuk mencapai misi nya, maka perusahaan ini membentuk 4 Departement.
1. Dept Pengadaan bahan
2. Dept produksi
3. Dept penjualan
4. Dept HRD
Agar misinya tercapai maka dept pengadaan bahan harus memberikan produk dan
jasa dengan kualitas terbaik kepada dept produksi dan kemudian si dept produksi
mengolah bahan baku menghasilkan produk berkualitas terbaiknya dan
menghantarkannya kepada dept penjualan dan seterusnya dept penjualan melakukan
distribusi kepada pembeli/pelanggan termasuk mengukur apakah pelanggan telah
menilai sang tempe berkualitas terbaik.
Dept Pengadaan bahan Job summary nya ialah menyediakan bahan sesuai standard
mutu yang ditetapkan oleh dept produksi, mengelola aset dan tenaga kerja.
Maka Job Managernya mengacu QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety, Morale)
perpective ialah:
- Mengadakan bahan sesuai
standard mutu yang ditetapkan (Quality aspect), biaya yang efisien (Cost
aspect), penghantaran tepat waktu (Delivery aspect).
- Menjaga dan memelihara proses
kerja senantiasa Aman dan sesuai dengan standard keselamatan yang berlaku
(Safety aspect)
- Meningkatkan kompetensi
Pengetahuan Keterampilan dan Perilaku bawahan (Morale Aspect)
Dari Job discription diatas lahirlah KPI. Cara menentukan KPI pada prinsipnya KPI mengikuti pola umum
yaitu SMART(specific, measurable, attainable, realistic, timely/tangible).
Apakah KPI sama dengan Job Description? mirip tetapi tidak sama tentu saja, Job
Decription itu lebih pada deskripsi umum untuk sebuah posisi yang dijabat
seseorang yang kadang kala kualitatif. tetapi keduanya memiliki hubungan yang
erat. Pada umumnya organisasi modern sudah menggunakan KPI dalam rangka meraih
targetnya. KPI Dept pengadaan bahan baku tempe ialah:
1.1 Bahan baku yang lulus uji mutu dept produksi minimal 98%
1.2 Biaya bahan baku kacang kedele ialah 1 Juta per Ton Tempe product.
1.3 Kejadian keterlambatan penyampaian bahan baku tidak lebih dari 1 kali
perbulan.
2.1 Kecelakaan kerja nol
2.2 Tidak ada temuan pelanggaran dari tim audit keselamatan kerja
3.1 Mengikut sertakan bawahan dalam pelatihan yang dicanangkan program dept HRD
sebesar 90%
Ukuran kinerja kunci diatas hanya contoh sederhana dan bisa dikembangkan, namun
hati-hati jangan terlalu banyak dan keluar dari filosofi kata
"Kunci".
KPI atau Key Performance Indicator adalahkegiatan penting yang terukur sebagai
hasil kinerja seseorang/department/organisasi atau bahasa sederhananya segala
pekerjaan penting individu yang dikuantitatifkan.
Seberapa penting KPI?
Dari contoh perusahaan tempe diatas adalah penting karena KPI berfungsi
membantu perusahaan/organisasi dalam mengukur kinerjanya terhadap target atau
sasaran organisasi/perusahaan.
Siapa pengguna KPI?
Seluruh organisasi yang ingin setiap stakeholdernya memiliki panduan dan arah
yang sejalan dengan goal organisasi. Dari mulai organisasi profit, non profit
hingga pemerintah, bahkan perorangan.
KPI sangat bergantung pada goal organisasi,normalnya tidak mungkin sebuah
perusahaan goalnya berubah-ubah setiap saat.
Apa fungsi lain KPI?
KPI bisa digunakan sebagai salah satu ukuran dalam melakukan performance
appraisal.
Darimana KPI berasal?
tentu saja rumusan KPI harus berasal dari goal (Misi)organisasi, misalnya
organisasi A memiliki goal "mencapai penjualan hingga 1000 item". Goal ini lalu diturunkan ke
seluruh departemen dalam organisasi, misalnya untuk logistic, goal
departmentnya adalah "menyediakan seluruh material tanpa penundaan"
untuk mewujudkan ini dibuatlah KPInya.
Keluhan mengenai penilaian kinerja sering
sekali kita dengar dari karyawan yang mendapatkan penilaian kurang, hal ini
menimbulkan kekecewaan dari karyawan dan biasanya berdampak pada menurunnya
semangat kerja, sebagian dari mereka akan mengatakan “mengapa aku bekerja lebih
giat? Toh nanti juga di nilai kurang”. Selain itu akan berdampak pula pada
hubungan kerja (team work) “mengapa saya harus membantu orang lain, nanti dia
yang mendapat penilaian baik” atau “seharusnya nilai saya lebih baik jika
dibandingkan dengan dia, namun saya yang mendapatkan penilaian kurang” yang
kadang-kadang dampak lebih jauhnya adalah hilangnya kepercayaan karyawan kepada
atasan bahkan kepada perusahaan.
Konflik seperti di atas sering kita dengar
dan mungkin juga kita rasakan, bisa jadi konflik tersebut bukanlah disengaja
oleh atasan atau perusahaan, namun karena belum pahamnya atasan atau management
terhadap solusi dari permasalahan ini.
Biasanya ada dua upaya yang dilakukan
perusahaan, yaitu dengan menerapkan performance appraisal atau performance
management. Lalu apa bedanya kedua hal tersebut?
TABEL PERBEDAAN PM VS PA
Jadi performance appraisal adalah salah
satu bagian dari proses performance management.
Definisi Performance Management
Jika diterjemahkan secara bebas, maka
performance management adalah pengelolaan kinerja. Jadi hasil kerja karyawan
dikelola dengan baik sejak awal, yaitu direncanakan, dikontrol dan dievaluasi sehingga hasil
kerja karyawan bukanlah hal yang mengejutkan di akhir bulan atau di akhir
periode.
Performance management adalah “Suatu kegiatan dimana
organisasi mendapatkan informasi tentang seberapa baik seorang pegawai
mengerjakan pekerjaannya” sehingga setiap karyawan akan terukur kualitas dan kuantitas hasil kerjanya.
Performance management merupakan proses yang terus menerus,
bukan hanya satu kejadian saja, dimana para atasan memastikan bahwa aktifitas dan
hasil akhir para pegawai berkesinambungan dengan tujuan/ target organisasi.
Dengan demikian melalui performance management tujuan organisasi dapat dicapai.
Performance management merupakan sebuah system yang
menghubungkan target kinerja individu dengan tujuan organisasi, artinya disini
tujuan organisasi jangka panjang maupun jangka pendek sudah tersusun terlebih
dahulu. Jika tujuan organisasi belum tersusun, maka yang terjadi adalah
penyusunan performance management tanpa tujuan, hanya berdasarkan job
description saja.
Performance management merupakan sebuah system yang memastikan
pencapaian seluruh tujuan orgnisasi dan individu. Karena dalam performance
management system ini sejak awal planningnya sudah in line dengan tujuan
organisasi dan saat berjalannya selalu mendapatkan review atau evaluasi agar
mencapai apa yang sudah ditentukan.
Performance management merupakan sebuah system yang membuat
karyawan bertanggung jawab untuk memantau progress pencapaiannya secara
regular. Atasan pun dapat melakukan pemantauan pencapaian team nya.
Performance management merupakan sebuah system yang berhubungan
dengan system sumber daya manusia yang lainnya, misalnya promosi, rotasi,
demosi, training, bonus, kenaikan gaji.
Tujuan Performance Management
“Sebagai alat untuk mencapai target /
tujuan organisasi secara umum, dan tujuan / target individu secara khusus”
Manfaat Performance Management
* Kenaikan Gaji
* Menetapkan Besaran Bonus
* Dasar Promosi Jabatan
* Pelatihan dan Pengembangan diri
Siklus Performance Management
A. Performance Planning
Pada siklus ini, ada dua hal penting yang menjadi kriteria
penting dalam performance management, yaitu :
- Performance (KPI)
- Competency (Soft Competency &/ Technical
Competency).
Semua kepala department dan karyawan bersama-sama membuat KPI
(yang turun dari visi misi organisasi). Sementara Competency sudah
ditentukan dari HR.
1. Cara membuat KPI
KPI harus memenuhi prinsip SMART;
Specific : Apa yang ingin di
capai spesifik agar tidak melebar dan teratah
Measurable : Apa yang ingin di capai terukur, sehingga
jelas targetnya
Achievable : Apa yang ingin di capai mungkin untuk di
capai
Realistic : Apa yang ingin di
capai realistis, down to earth atau membumi
Timely : Apa
yang ingin di capai ditetapkan waktunya
Empat langkah membuat KPI :
- TAHAP 1 :
Silahkan lihat Job Description/Job Profile
Tentukan KRA (area kinerja utama)
Tentukan Skala prioritas mana jobdes yang kontribusinya besar
Jadikan KPI
- TAHAP 2 :
Tentukan ukuran keberhasilan dari setiap jobdes
Pertanyaan bantuan untuk membuat ukuran keberhasilan yaitu “Apa
output dari setiap jobdes tersebut?”, lalu buatlah ukuran Keberhasilannya.
- TAHAP 3 :
Ubah ukuran keberhasilan menjadi KPI
Ada 2 tipe KPI, yaitu GAS (ditambah, dikurangi) & REM (dikurangi,
diturunkan)
- TAHAP 4
Uraian detil KPI : Bobot, Rumus, Indikator Penilaian
a. Tips menentukan bobot yaitu dari semua KPI
yang sudah di buat, tentukan dahulu skala prioritasnya, kemudian beri bobot
terbesar utkKPI prioritas utama, beberapa KPI bisa punya bobot sama, total bobot harus 100%.
b. Tips membuat rumus yaitu : rumus mengambarkan
perhitungan KPI, lakukan simulasi untuk memastikan rumus tidak salah, buat
rumus sesimpel mungkin.
c. Indikator penilaian bisa menggunakan sekala
likert sangat kurang, kurang, cukup, baik, sangat baik atau kurang, cukup,
baik.
KPI
Indikator kunci kinerja (KPI) ialah suatu pernyataan tentang suatu posisi/jabatan yang terukur. Berasal dari visi perusahaan, cara pencapaian visi melalui misi. Kemudian dijabarkan oleh setiap departemen. Dari misikemudian bisa muncul job summary dilanjutkan dengan sasaran (outcome) dari tugas.
Jadinya diharapkan agar organisasi tidak sia-sia menghire karyawan,dan karyawan bisa selalu tahu tugas dan tanggungjawabnya karena harus mencapai target. Dengan aplikasi KPI bisa dimunculan reward dan punishment.
Contoh sederhana Perusahaan Tempe ABC
Visinya menjadi perusahaan penyedia tempe ternama di kecamatan Sidomulyo
Misinya memproduksi tempe kualitas terbaik
Untuk mencapai misi nya, maka perusahaan ini membentuk 4 Departement.
1. Dept Pengadaan bahan
2. Dept produksi
3. Dept penjualan
4. Dept HRD
Agar misinya tercapai maka dept pengadaan bahan harus memberikan produk dan jasa dengan kualitas terbaik kepada dept produksi dan kemudian si dept produksi mengolah bahan baku menghasilkan produk berkualitas terbaiknya dan menghantarkannya kepada dept penjualan dan seterusnya dept penjualan melakukan distribusi kepada pembeli/pelanggan termasuk mengukur apakah pelanggan telah menilai sang tempe berkualitas terbaik.
Dept Pengadaan bahan Job summary nya ialah menyediakan bahan sesuai standard mutu yang ditetapkan oleh dept produksi, mengelola aset dan tenaga kerja.
Maka Job Managernya mengacu QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety, Morale) perpective ialah:
Dari Job discription diatas lahirlah KPI. Cara menentukan KPI pada prinsipnya KPI mengikuti pola umum yaitu SMART(specific, measurable, attainable, realistic, timely/tangible). Apakah KPI sama dengan Job Description? mirip tetapi tidak sama tentu saja, Job Decription itu lebih pada deskripsi umum untuk sebuah posisi yang dijabat seseorang yang kadang kala kualitatif. tetapi keduanya memiliki hubungan yang erat. Pada umumnya organisasi modern sudah menggunakan KPI dalam rangka meraih targetnya. KPI Dept pengadaan bahan baku tempe ialah:
1.1 Bahan baku yang lulus uji mutu dept produksi minimal 98%
1.2 Biaya bahan baku kacang kedele ialah 1 Juta per Ton Tempe product.
1.3 Kejadian keterlambatan penyampaian bahan baku tidak lebih dari 1 kali perbulan.
2.1 Kecelakaan kerja nol
2.2 Tidak ada temuan pelanggaran dari tim audit keselamatan kerja
3.1 Mengikut sertakan bawahan dalam pelatihan yang dicanangkan program dept HRD sebesar 90%
Ukuran kinerja kunci diatas hanya contoh sederhana dan bisa dikembangkan, namun hati-hati jangan terlalu banyak dan keluar dari filosofi kata "Kunci".
KPI atau Key Performance Indicator adalahkegiatan penting yang terukur sebagai hasil kinerja seseorang/department/organisasi atau bahasa sederhananya segala pekerjaan penting individu yang dikuantitatifkan.
Seberapa penting KPI?
Dari contoh perusahaan tempe diatas adalah penting karena KPI berfungsi membantu perusahaan/organisasi dalam mengukur kinerjanya terhadap target atau sasaran organisasi/perusahaan.
Siapa pengguna KPI?
Seluruh organisasi yang ingin setiap stakeholdernya memiliki panduan dan arah yang sejalan dengan goal organisasi. Dari mulai organisasi profit, non profit hingga pemerintah, bahkan perorangan.
KPI sangat bergantung pada goal organisasi,normalnya tidak mungkin sebuah perusahaan goalnya berubah-ubah setiap saat.
Apa fungsi lain KPI?
KPI bisa digunakan sebagai salah satu ukuran dalam melakukan performance appraisal.
Darimana KPI berasal?
tentu saja rumusan KPI harus berasal dari goal (Misi)organisasi, misalnya organisasi A memiliki goal "mencapai penjualan hingga 1000 item". Goal ini lalu diturunkan ke seluruh departemen dalam organisasi, misalnya untuk logistic, goal departmentnya adalah "menyediakan seluruh material tanpa penundaan" untuk mewujudkan ini dibuatlah KPInya.
Silahkan lihat Job Description/Job Profile
No
|
KPI
|
Rumus
|
Bobot
|
Indikator
Penilaian
|
Skor
|
||
1
: Kurang
|
2
: Cukup
|
3
: Baik
|
|||||
1
|
|||||||
2
|
2. Cara Membuat Competency
- Cara membuat soft competency sudah di bahas
dalam tulisan di blok ini, sehingga tidak akan di bahas lagi, silahkan
lihat tulisan cara membuat soft competency.
-
Cara membuat technical
competency, secara garis besarnya akan di jelaskan, namun secara detil tidak
akan di bahas di sini, lain waktu akan ditulis di blok ini.
Silahkan ambil job des atau job profile perusahaan anda,
kemudian silahkan lihat tugas utama jabatan tersebut dan aktifitasnya.
Selanjutnya silahkan tentukan kemampuan teknis apa yang dibutuhkan jabatan
tersebut untuk melakukan tugas utama atau aktifitas tersebut.
Untuk mendapatkan skor
Performance Management, hitunglah nilai KPI dan competency, akan lebih baik
jika di bobotkan. Skor akhir di beri keterangan sebagai berikut :
Range
|
Keterangan
|
||
1
|
-
|
1,66
|
Kurang
|
1,67
|
-
|
2,34
|
Cukup
|
2,37
|
-
|
3
|
Baik
|
A. Performance Appraisal
Performance appraisal merupakan salah satu proses dari
performance management. Performance appraisal merupakan aktifitas penilaian
atas hasil kerja, baik bulanan, kuartal, semester atau tahunan. Prosesnya
biasanya dimulai dengan setiap karyawan mengisi pencapaiannya di kertas kerja
KPI atau di KPI On Line. Kemudian bawahan menghadap atasan untuk meminta
approval / persetujuan bahwa KPI yang di isi / di input sudah benar. Pada
proses ini atasan wajib memeriksa dengan seksama kebenaran pencapaian bawahan,
aktifitas ini adalah bentuk tanggung jawab atasan terhadap kinerja bawahan.
Mungkin saja terjadi perbedaan pendapat mengenai hasil pencapaian bawahan, oleh
sebab itu bawahan harus menyiapkan bukti pencapaiannya, begitu juga dengan
atasan. Bukti ter valid yang akan di pakai sebagai data pencapaian KPI. Hasil
akhir dari proses ini adalah ditandatanganinya atau di approval pencapaian KPI
bawahan oleh atasan.
B. Performance Review
Performance review merupakan aktifitas review atasan kepada
bawahan untuk mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan tujuan meningkatkan
performance bawahan. Bentuk review dapat berupa coaching atau counseling.
Performance review biasanya dilakukan setelah performance appraisal. Yang
direview adalah hasil pencapaian KPI baik pencapaian yang kurang atau pun
pencapaian yang sudah bagus. Pencapaian kurang, mengapa kurang? Apa yang salah?
Bagaimana agar pencapaian bisa menjadi lebih baik lagi? Butuh support apa?
Butuh keterampilan apa? Hal ini harus digali sampai dalam. Kemudian ketika
pencapaian bagus pun harus di review, mengapa bagus? Apakah targetnya salah?
Apakah sudah bekerja keras? Apakah karena bekerja cerdas? Apakah karena factor
keberuntungan? Ataukah ada kecurangan? Apakah sudah melakukan sesuai prosedur?
Apakah memang kompetensinya bagus?. Hasil akhir dari proses ini adalah
rekomendasi ataupun rencana kerja kedepan, termasuk butuh pengembangan apa?.
C. Performance Development
Performance development adalah salah satu siklus/aktifitas dari
performance management dimana karyawan mendapatkan pengembangan dengan tujuan
agar dapat mencapai target KPI. Sumber data pengembangan biasanya dari hasil
performance review. Metode pengembangan bisa bermacam-macam sesuai dengan
kebutuhan pengembangan, bisa training / workshop / on the job training dll.
Sangat bagus jika hasil pengembangan dimonitor seberapa berhasilnya, misalnya
dengan evaluasi level 1, level 2 sampai dengan level 5.
Hasil Akhir dari
system ini adalah 9 box talent management.
Secara umum performance management sudah di jelaskan, namun jika
masih ada yang perlu di diskusikan silahkan menghubungi saya diemail.
Terimakasih semoga bermanfaat.
Key Performance Indicators bidang Human Resource
Key Performance Indicators bidang Human Resource
Berikut
ini disajikan beberapa ukuran kerberhasilan (KPI) untuk bidang kerja Manajemen
Sumber Daya Manusia (SDM). KPI yang dicantumkan di sini hanya merupakan contoh,
namun sudah cukup untuk dijadikan insight untuk membuat KPI lain yang sesuai
dengan kebutuhan di setiap perusahaan.
Nah pemilik Bisnis, sampai saat
ini bagaimana anda menilai kinerja anggota tim Anda? Jika anda masih
menggunakan metode senioritas atau prioritas yang subyektif, maka hentikan.
Karena ada parameter yang lebih terukur. Yaitu KPI / Key Performance Indicator [Baca: Apa itu KPI?].
Dengan menyusun KPI yang benar, kita bisa menjadikan setiap pekerjaan yang
dilakukan setiap anggota tim lebih terukur. Nah, gambar berikut mungkin bisa
membantu anda.
Gambar di atas adalah KPI editor MEBISO yang telah disusun
bersama lembaga konsultasi bisnis WIN-Consultant.com. Format KPI ini dapat
diterapkan pula pada startup anda. Beberapa faktor yang harus anda ketahui:
1. Sasaran Strategis
Sasaran Strategis adalah guiding star dari bisnis / startup anda
[Baca: Apa itu Guiding
Star] Ke manakah bisnis anda memposisikan diri di masyarakat. Apa
kiblat bisnis anda, apakah revenue, profit, atau sosial. Anda harus menentukan
sasaran strategis yang jelas karena sasaran inilah yang jadi landasan dari
bisnis anda.
2. Key Result Area
Key Result Area (KRA) adalah ruang lingkup kategori
kegiatan-kegiatan yang anda lakukan.
3. Tugas-Tugas
Tugas-tugas menjelaskan rincian dari KRA anda.
4. Key Performance Indicator
Nah di KPI inilah didefinisikan apa yang menjadi tolak ukur
pencapaian dari KRA dan Tugas-tugas.
5. Bobot
Bobot setiap KRA jika ditotalkan harus 100. Agar setiap
pelakunya tahu manakah tugas yang harus dia prioritaskan.
6. Target
Target adalah KPI yang harus tercapai. Bobot dan Target
dikombinasikan dengan nilai realisasi akan berpengaruh pada scoring.
Bagaimana menghitung KPI?
Untuk melakukan penilaian, di akhir periode penilaian KPI,
berikan lagi satu kolom Realisasi. Misalnya KRA Public Relation dengan tugas
liputan event. Jumlah liputan event perbulan yang harus dicapai adalah 4. Pada
bulan ini hanya tercapai 2. Artinya skor pencapaian kinerja 50 dari skala 100.
Nah, skor inilah yang nanti dikalikan dengan Bobot untuk mendapatkan Skor
akhir. Total skor akhir yang dijumlahkan inilah yang jadi nilai pencapaian
kinerja anda di periode penilaian KPI. Perhatikan gambar berikut:
Untuk menerapkan metode KPI ini, pertama, Anda harus menanamkan
mindset dulu bahwa setiap proyek yang anda kerjakan harus dapat diukur
tingkat keberhasilannya.
Kesulitan membuat KPI? Ceritakan kesulitan anda. Kami membuka
seluas-luasnya ruang konsultasi bagi anda yang ingin bertanya seputar SDM dan
manajemen kerja. MEBISO saat ini telah bekerjasama dengan WIN Connsultant untuk
menjawab pertanyaan anda. Konsultasi anda akan dijawab langsung oleh WIN Consultants sebagai ahli
konsultasi manajemen terkemuka di Indonesia. Anda cukup meninggalkan komentar
atau email ke halo@mediabisnisonline.com. Kami tunggu ;-)
Key Performance Indicator (KPI)
Apa itu KPI?
Seorang Manager HRD bertanya kepada salah seorang
kandidat calon karyawan untuk bagian sales pada saat wawancara kerja untuk
mengisi lowongan sales di perusahaannya, dengan pertanyaan “Apakah KPI Anda,
saat anda bekerja di perusahaan anda yang lama?”, “Apakah anda bisa mencapai KPI yang
diberikan kepada anda?”, “Bagaimana anda mencapaiKPI anda
tersebut?”
Di lain lokasi dan lain perusahaan, seorang Departement Head memanggil
semua staffnya dan menjelaskan satu persatu tentang KPI masing-masing
stafnya. Besaran KPI, target KPI dan bobot untuk masing-masing
KPI dipaparkan kepada seluruh stafnya dan diakhir meeting tersebut sang
Departement Head mewajibkan kepada seluruh stafnya untuk memenuhiKPI yang
diberikannya.
KPI atau Key Performance Indicator adalah
istilah yang beberapa tahun belakangan ini selalu kita dengar, KPI, KPI dan
KPI. Nah sebenarnya KPI itu apa? apa itu KPI? apa itu Key Performance
Indicator?
Apakah itu KPI?
Sebagian orang mengatakan KPI itu adalah target yang diberikan
atasan, organisasi, perusahaan, departemen, unit kerja, kepada seseorang atau
kepada sebuah jabatan. Misalkan seorang sales diberikan target untuk
menghasilkan omset penjualan sebesar 100 milyar rupiah per tahun, seorang staff
HRD diberikan target dapat memenuhi semua permintaan tenaga kerja baru di bawah
20 hari setelah adanya permintaan tenaga kerja dari user. Kadang di sebuah
perusahaan, atasan atau managemen menetapkan tingkat kehadiran atau absensi
menjadi sebuah KPI.
Dari uraian di atas apakah yang dapat kita simpulkan? Apa itu
KPI? KPI atauKey Performance Indicator kadang disebut juga
sebagai Key Success Indicator (KSI) adalah satu ukuran
kuantitatif untuk mengukur sebuah atau beberapa kinerja dalam rangka memenuhi
tujuan unit, departemen, perusahaan atau organisasinya. Sehingga KPI setiap
perusahaan, KPI setiap Job Position, KPI setiap jabatan akan berbeda-beda,
tergantung dari tujuan utama dan tujuan strategisnya masing-masing. Sehingga
dengan sifatnya yang kuantitatif, KPI dapat membantu perusahaan, organisasi,
departemen, unit kerja untuk memastikan sudah sejauh mana target, goal,
sasarannya sudah dicapai.
Selain untuk memastikan sudah sejauh mana pencapaiannya, KPI dengan
sifat kuantitatif-nya juga mampu menunjukkan posisi berapa besar kekurangannya
dan berapa besar kelebihannya dibandingkan dengan target akhirnya. Sehingga
atasan dapat dengan mudah menilai tingkat kinerja para stafnya. Misalkan
seorang sales diberikan KPI penjualan sebesar 100 milyar rupiah, sementara
kondisi aktual yang dicapainya 99 milyar rupiah, maka jelas bahwa staf sales
tersebut masih kurang 1 milyar rupiah untuk dapat mencapai KPI nya yang 100
milyar. Ukuran KPI yang kuantitatif memudahkan para atasan mengukur kinerja
semua stafnya.
Apakah boleh KPI bersifat kualitatif? sesuatu yang bersifat kualitatif,
sulit diukur, sesuatu yang sulit diukur sulit untuk dikelola, karena itu jika
ada KPI yang bersifat kualitatif, harus dikuantitatifkan terlebih dahulu.
Arti KPI
Dari uraian diatas, kita semakin jelas apa arti KPI, selain sebagai
target kinerja, KPI juga sering disebut sebagai alat ukur keberhasilan kerja
seseorang. KPI membantu perusahaan mendefinisikan dan mengukur kemajuan
(progress) secara SMART, Specific, Measureable, Achievable, Reliable /
Rational, dan Time bound.
Bagaimana cara menyusun KPI?
KPI atau key performance indicators dapat diartikan sebagai ukuran atau
Indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana kita telah berhasil
mewujudkan sasaran strategis yang telah kita tetapkan. Dalam menyusun KPI kita
harus sebaiknya menentapkan indikator kinerja yang jelas, spesifik dan terukur
(measurable).
KPI juga sebaiknya harus dinyatakan secara eksplisit dan rinci sehingga menjadi
jelas apa yang diukur. Pada sisi lain, biaya untuk mengidentifikasi dan
memonitor KPI sebaiknya tidak melebihi nilai yang akan diketahui dari
pengukuran tersebut. Hindari pengukuran yang berlebihan yang tidak banyak
memberi nilai tambah.
Beberapa contoh KPI yang telah lazim digunakan antara lain adalah sbb:
• Laba bersih
• Return on Asset
• Market share
• Customer satisfaction index
• Sales growth
• Jumlah produk baru
• Defect rate
• Utilisasi mesin
• Production Downtime
• Rata-rata skor kompetensi karyawan
• Tingkat produktivitas karyawan
Selanjutnya, setelah kita merumuskan KPI untuk setiap sasaran strategis yang
ada, maka tahapan berikutnya adalah menentukan angka target untuk setiap KPI.
Demikianlah, misalkan untuk KPI laba bersih maka angka target yang dipasang
misalnya adalah Rp 10 milyar. Sementara untuk market share misalkan angka
targetnya adalah 20%, dst.
Penetapan angka target ini sebaiknya mengikuti metode SMART atau singkatan dari
:
Specific : target harus bersifat spesifik, detail dan terfokus
Contoh: “Meningkatkan laba operasi menjadi Rp 100 milyar per tahun…”
Measurable: dapat dikur
Contoh: “…menurunkan jumlah defetc rate dari 0,7 % menjadi 0,2 %
Achievable : target yang telah ditetapkan merupakan hal yang realistis dan
dapat dicapai (achievable)ada nilai atau hasil peningkatan
Relevant : target yang dipilih merupakan aspek-aspek yang relevan dan berkaitan
dengan tugas pokok.
Time : waktu untuk mencapai target tersebut / deadline
Contoh: “… pada akhir semester satu”
Sumber:http://hrd-forum.com/article-hrd/apa-itu-key-performance-indicator-kpi/
http://rajapresentasi.com/2010/09/cara-membuat-kpi-key-performance-indicators/
KPI juga sebaiknya harus dinyatakan secara eksplisit dan rinci sehingga menjadi jelas apa yang diukur. Pada sisi lain, biaya untuk mengidentifikasi dan memonitor KPI sebaiknya tidak melebihi nilai yang akan diketahui dari pengukuran tersebut. Hindari pengukuran yang berlebihan yang tidak banyak memberi nilai tambah.
• Laba bersih
• Return on Asset
• Market share
• Customer satisfaction index
• Sales growth
• Jumlah produk baru
• Defect rate
• Utilisasi mesin
• Production Downtime
• Rata-rata skor kompetensi karyawan
• Tingkat produktivitas karyawan
Selanjutnya, setelah kita merumuskan KPI untuk setiap sasaran strategis yang ada, maka tahapan berikutnya adalah menentukan angka target untuk setiap KPI. Demikianlah, misalkan untuk KPI laba bersih maka angka target yang dipasang misalnya adalah Rp 10 milyar. Sementara untuk market share misalkan angka targetnya adalah 20%, dst.
Penetapan angka target ini sebaiknya mengikuti metode SMART atau singkatan dari :
Specific : target harus bersifat spesifik, detail dan terfokus
Contoh: “Meningkatkan laba operasi menjadi Rp 100 milyar per tahun…”
Measurable: dapat dikur
Contoh: “…menurunkan jumlah defetc rate dari 0,7 % menjadi 0,2 %
Achievable : target yang telah ditetapkan merupakan hal yang realistis dan dapat dicapai (achievable)ada nilai atau hasil peningkatan
Relevant : target yang dipilih merupakan aspek-aspek yang relevan dan berkaitan dengan tugas pokok.
Time : waktu untuk mencapai target tersebut / deadline
Contoh: “… pada akhir semester satu”
Indikator Kinerja Utama (KPI) di PowerPivot
PENTING Artikel ini adalah
terjemahan mesin, lihat penafian. Temukan versi bahasa Inggris artikel di sini sebagai
rujukan Anda.
Indikator kinerja kunci (KPI) langkah-langkah visual kinerja.
Berdasarkan bidang dihitung tertentu, KPI ini dirancang untuk membantu pengguna
dengan cepat mengevaluasi nilai saat ini dan status metrik terhadap target yang
ditetapkan. KPI pengukur kinerja nilai, didefinisikan oleh Base dihitung
lapangan, nilai Target ,
juga didefinisikan oleh bidang dihitung atau nilai mutlak. Jika model Anda
memiliki bidang tidak dihitung, lihat membuat bidang dihitung.
PivotTable dengan Nama Lengkap Karyawan dalam baris dan KPI
Penjualan dalam nilai
Indikator kinerja kunci (KPI) langkah-langkah visual kinerja.
Berdasarkan bidang dihitung tertentu, KPI ini dirancang untuk membantu pengguna
dengan cepat mengevaluasi nilai saat ini dan status metrik terhadap target yang
ditetapkan. KPI pengukur kinerja nilai, didefinisikan oleh Base dihitung
lapangan, nilai Target ,
juga didefinisikan oleh bidang dihitung atau nilai mutlak. Jika model Anda
memiliki bidang tidak dihitung, lihat membuat bidang dihitung.
PivotTable dengan Nama Lengkap Karyawan dalam baris dan KPI
Penjualan dalam nilai
Membuat
KPI
1. Pada Tampilan Data, klik tabel berisi
bidang terhitung yang akan berfungsi sebagai bidang terhitung Basis. Jika Anda
belum membuat bidang terhitung Basis, lihat Membuat Bidang Terhitung.
2. Pastikan Area Perhitungan telah
ditampilkan. Jika tidak diperlihatkan, di Power Pivot, klik Beranda> Area
Perhitungan.
Area Perhitungan muncul di bawah tabel di mana Anda
berada saat ini.
3. Dalam Area Perhitungan, klik kanan
bidang terhitung yang akan berfungsi sebagai bidang terhitung basis (nilai),
lalu klik Buat
KPI.
4. Di Tetapkan nilai target, pilih salah satu dari
berikut ini:
Pilih Bidang terhitung, lalu pilih bidang
terhitung target di kotak.
CATATAN Jika tidak ada
bidang di kotak, maka tidak ada bidang terhitung di dalam model. Anda harusmembuat bidang terhitung.
Pilih Nilai absolut, lalu ketikkan sebuah nilai
numerik.
5. Dalam Tetapkan ambang batas status, klik dan geser
nilai ambang batas rendah dan tinggi.
6. Di Pilih gaya ikon, klik tipe gambar.
7. Klik Deskripsi, lalu ketikkan deskripsi untuk
KPI, Nilai, Status, dan Target.
1. Pada Tampilan Data, klik tabel berisi
bidang terhitung yang akan berfungsi sebagai bidang terhitung Basis. Jika Anda
belum membuat bidang terhitung Basis, lihat Membuat Bidang Terhitung.
2. Pastikan Area Perhitungan telah
ditampilkan. Jika tidak diperlihatkan, di Power Pivot, klik Beranda> Area
Perhitungan.
Area Perhitungan muncul di bawah tabel di mana Anda
berada saat ini.
3. Dalam Area Perhitungan, klik kanan
bidang terhitung yang akan berfungsi sebagai bidang terhitung basis (nilai),
lalu klik Buat
KPI.
4. Di Tetapkan nilai target, pilih salah satu dari
berikut ini:
Pilih Bidang terhitung, lalu pilih bidang
terhitung target di kotak.
Pilih Nilai absolut, lalu ketikkan sebuah nilai
numerik.
5. Dalam Tetapkan ambang batas status, klik dan geser
nilai ambang batas rendah dan tinggi.
6. Di Pilih gaya ikon, klik tipe gambar.
7. Klik Deskripsi, lalu ketikkan deskripsi untuk
KPI, Nilai, Status, dan Target.
Mengedit
KPI
·
Dalam
Area Perhitungan, klik kanan bidang terhitung yang akan berfungsi sebagai
bidang terhitung Basis (nilai) KPI, lalu klik Edit Pengaturan KPI.
·
Dalam
Area Perhitungan, klik kanan bidang terhitung yang akan berfungsi sebagai
bidang terhitung Basis (nilai) KPI, lalu klik Edit Pengaturan KPI.
Menghapus
KPI
·
Dalam
Area Perhitungan, klik kanan bidang terhitung yang akan berfungsi sebagai
bidang terhitung Basis (nilai) KPI, lalu klik Hapus KPI.
Menghapus KPI tidak menghapus bidang
terhitung Basis atau bidang terhitung Target (jika telah ditetapkan).
·
Dalam
Area Perhitungan, klik kanan bidang terhitung yang akan berfungsi sebagai
bidang terhitung Basis (nilai) KPI, lalu klik Hapus KPI.
Menghapus KPI tidak menghapus bidang
terhitung Basis atau bidang terhitung Target (jika telah ditetapkan).
Selengkapnya
tentang KPI.
Dalam terminologi bisnis, KPI adalah ukuran yang dapat
dihitung untuk mengukur sasaran bisnis. Misalnya, departemen penjualan sebuah
organisasi dapat menggunakan KPI untuk mengukur laba kotor bulanan dibandingkan
laba kotor yang diperkirakan. Departemen akunting dapat mengukur pengeluaran
setiap bulan dibandingkan pendapatan untuk mengevaluasi biaya, dan departemen
sumber daya manusia dapat mengukur tingkat pergantian karyawan setiap tiga
bulan. Masing-masing merupakan contoh KPI. Profesional bisnis seringkali
menggunakan KPI yang dikelompokkan bersama dalam kartu skor bisnis untuk
memperoleh ringkasan riwayat keberhasilan bisnis yang akurat dan cepat atau
untuk mengidentifikasi tren.
KPI menyertakan:
Dalam terminologi bisnis, KPI adalah ukuran yang dapat
dihitung untuk mengukur sasaran bisnis. Misalnya, departemen penjualan sebuah
organisasi dapat menggunakan KPI untuk mengukur laba kotor bulanan dibandingkan
laba kotor yang diperkirakan. Departemen akunting dapat mengukur pengeluaran
setiap bulan dibandingkan pendapatan untuk mengevaluasi biaya, dan departemen
sumber daya manusia dapat mengukur tingkat pergantian karyawan setiap tiga
bulan. Masing-masing merupakan contoh KPI. Profesional bisnis seringkali
menggunakan KPI yang dikelompokkan bersama dalam kartu skor bisnis untuk
memperoleh ringkasan riwayat keberhasilan bisnis yang akurat dan cepat atau
untuk mengidentifikasi tren.
KPI menyertakan:
Nilai
basis
Nilai Basis ditetapkan berdasarkan bidang terhitung yang
menghasilkan sebuah nilai. Nilai ini, misalnya, dapat dibuat sebagai agregat
penjualan atau dibuat untuk menentukan laba dalam periode tertentu.
Nilai Basis ditetapkan berdasarkan bidang terhitung yang
menghasilkan sebuah nilai. Nilai ini, misalnya, dapat dibuat sebagai agregat
penjualan atau dibuat untuk menentukan laba dalam periode tertentu.
Nilai
target
Nilai Target ditetapkan melalui bidang terhitung yang
menghasilkan sebuah nilai, atau melalui sebuah nilai absolut. Misalnya, bidang
terhitung dapat digunakan sebagai nilai target oleh manajer bisnis sebuah
organisasi yang ingin membandingkan bagaimana kinerja departemen penjualan
dengan kuota yang diberikan, di mana bidang terhitung anggaran akan menyatakan
nilai target. Contoh penggunaan nilai absolut sebagai nilai target adalah
ketika manajer HRD ingin mengevaluasi jumlah hari cuti sakit setiap karyawan dibandingkan
dengan rata-rata, dengan jumlah hari cuti sakit rata-rata menyatakan nilai
absolut.
Nilai Target ditetapkan melalui bidang terhitung yang
menghasilkan sebuah nilai, atau melalui sebuah nilai absolut. Misalnya, bidang
terhitung dapat digunakan sebagai nilai target oleh manajer bisnis sebuah
organisasi yang ingin membandingkan bagaimana kinerja departemen penjualan
dengan kuota yang diberikan, di mana bidang terhitung anggaran akan menyatakan
nilai target. Contoh penggunaan nilai absolut sebagai nilai target adalah
ketika manajer HRD ingin mengevaluasi jumlah hari cuti sakit setiap karyawan dibandingkan
dengan rata-rata, dengan jumlah hari cuti sakit rata-rata menyatakan nilai
absolut.
Ambang
batas status
Ambang batas Status ditetapkan melalui rentang antara
ambang batas rendah dan tinggi. Ambang batas Status ditampilkan bersama grafik
untuk memudahkan pengguna menentukan status nilai Basis yang dibandingkan
dengan nilai Target.
Ambang batas Status ditetapkan melalui rentang antara
ambang batas rendah dan tinggi. Ambang batas Status ditampilkan bersama grafik
untuk memudahkan pengguna menentukan status nilai Basis yang dibandingkan
dengan nilai Target.
Contoh
Manajer penjualan di Adventure Works ingin membuat
PivotTable yang dapat digunakannya untuk menampilkan dengan cepat apakah
karyawan penjualan memenuhi kuota penjualan mereka selama periode (tahun)
tertentu. Untuk setiap karyawan penjualan, ia ingin PivotTable tersebut menampilkan
jumlah penjualan aktual dalam dolar, jumlah kuota penjualan dalam dolar, dan
tampilan grafik sederhana yang memperlihatkan status apakah setiap karyawan
penjualan berada di bawah, sesuai, atau di atas kuota penjualan. Ia ingin
memisah data menurut tahun.
Untuk melakukan ini, manajer penjualan memilih untuk
menambah KPI Penjualan ke buku kerja AdventureWorks. Manajer penjualan lalu
membuat sebuah PivotTable dengan beberapa bidang (bidang terhitung dan KPI) dan
pemotong untuk menganalisis apakah tenaga penjualan memenuhi kuota mereka.
Di Power Pivot, bidang terhitung pada kolom SalesAmount
dalam tabel FactResellerSales, yang memberikan jumlah penjualan aktual dalam
dolar untuk setiap karyawan penjualan. Bidang terhitung ini akan menentukan
nilai Basis untuk KPI. Manajer penjualan bisa memilih kolom dan mengklik JumlahOtomatis pada tab Beranda atau mengetikkan rumus dalam bilah
rumus.
Bidang terhitung Penjualan dibuat dengan rumus berikut:
Sales:=Sum(FactResellerSales[SalesAmount])
Kolom SalesAmountQuota dalam tabel FactSalesQuota berisi
kuota jumlah penjualan yang ditetapkan untuk setiap karyawan. Nilai-nilai dalam
kolom ini akan berfungsi sebagai bidang terhitung Target (nilai) dalam KPI.
Bidang terhitung SalesAmountQuota dibuat dengan rumus
berikut:
Target
SalesAmountQuota:=Sum(FactSalesQuota[SalesAmountQuota])
CATATAN Ada hubungan
antara kolom EmployeeKey dalam tabel FactSalesQuota serta EmployeeKey dalam
tabel DimEmployees. Hubungan ini diperlukan agar setiap karyawan penjualan
dalam tabel DimEmployee dinyatakan dalam tabel FactSalesQuota.
Sekarang bidang terhitung telah dibuat agar berfungsi
sebagai nilai Basis dan nilai Target KPI, bidang terhitung Penjualan diperluas
menjadi KPI Penjualan baru. Di KPI Penjualan, bidang terhitung Target
SalesAmountQuota ditetapkan sebagai nilai Target. Ambang batas Status
ditetapkan sebagai sebuah rentang menurut persentase, target 100% berarti
penjualan aktual yang ditetapkan melalui bidang terhitung Penjualan memenuhi
jumlah kuota yang ditetapkan dalam bidang terhitung Target SalesAmountQuota.
Persentase Rendah dan Tinggi ditetapkan pada bilah status dan tipe grafik
dipilih.
Indikator Kinerja Utama di Power Pivot
Manajer penjualan kini dapat membuat PivotTable dengan
menambahkan nilai Basis, nilai Target, dan Status KPI ke bidang Nilai. Kolom
Karyawan ditambahkan ke bidang RowLabel, dan kolom CalendarYear ditambahkan
sebagai Pemotong.
Sekarang manajer penjualan bisa bisa menampilkan status
penjualan untuk departemen penjualan, membagi menurut jumlah penjualn aktual,
jumlah kuota penjualan, status untuk setiap karyawan penjualan. Ia kini dapat
menganalisis tren penjualan selama beberapa tahun untuk menentukan apakah ia
perlu menyesuaikan kuota penjualan untuk karyawan penjualan.
CATATAN Penafian Terjemahan Mesin: Artikel ini telah
diterjemahan oleh sistem komputer tanpa campur tangan manusia. Microsoft
menawarkan terjemahan mesin ini untuk membantu pengguna yang bukan penutur
bahasa Inggris agar dapat menikmati konten tentang produk, layanan, dan
teknologi Microsoft. Karena artikel ini diterjemahkan oleh mesin, mungkin akan
terdapat kesalahan kosa kata, sintaksis, atau tata bahasa
Manajer penjualan di Adventure Works ingin membuat
PivotTable yang dapat digunakannya untuk menampilkan dengan cepat apakah
karyawan penjualan memenuhi kuota penjualan mereka selama periode (tahun)
tertentu. Untuk setiap karyawan penjualan, ia ingin PivotTable tersebut menampilkan
jumlah penjualan aktual dalam dolar, jumlah kuota penjualan dalam dolar, dan
tampilan grafik sederhana yang memperlihatkan status apakah setiap karyawan
penjualan berada di bawah, sesuai, atau di atas kuota penjualan. Ia ingin
memisah data menurut tahun.
Untuk melakukan ini, manajer penjualan memilih untuk
menambah KPI Penjualan ke buku kerja AdventureWorks. Manajer penjualan lalu
membuat sebuah PivotTable dengan beberapa bidang (bidang terhitung dan KPI) dan
pemotong untuk menganalisis apakah tenaga penjualan memenuhi kuota mereka.
Di Power Pivot, bidang terhitung pada kolom SalesAmount
dalam tabel FactResellerSales, yang memberikan jumlah penjualan aktual dalam
dolar untuk setiap karyawan penjualan. Bidang terhitung ini akan menentukan
nilai Basis untuk KPI. Manajer penjualan bisa memilih kolom dan mengklik JumlahOtomatis pada tab Beranda atau mengetikkan rumus dalam bilah
rumus.
Bidang terhitung Penjualan dibuat dengan rumus berikut:
Sales:=Sum(FactResellerSales[SalesAmount])
Kolom SalesAmountQuota dalam tabel FactSalesQuota berisi
kuota jumlah penjualan yang ditetapkan untuk setiap karyawan. Nilai-nilai dalam
kolom ini akan berfungsi sebagai bidang terhitung Target (nilai) dalam KPI.
Bidang terhitung SalesAmountQuota dibuat dengan rumus
berikut:
Target
SalesAmountQuota:=Sum(FactSalesQuota[SalesAmountQuota])
Sekarang bidang terhitung telah dibuat agar berfungsi
sebagai nilai Basis dan nilai Target KPI, bidang terhitung Penjualan diperluas
menjadi KPI Penjualan baru. Di KPI Penjualan, bidang terhitung Target
SalesAmountQuota ditetapkan sebagai nilai Target. Ambang batas Status
ditetapkan sebagai sebuah rentang menurut persentase, target 100% berarti
penjualan aktual yang ditetapkan melalui bidang terhitung Penjualan memenuhi
jumlah kuota yang ditetapkan dalam bidang terhitung Target SalesAmountQuota.
Persentase Rendah dan Tinggi ditetapkan pada bilah status dan tipe grafik
dipilih.
Indikator Kinerja Utama di Power Pivot
Manajer penjualan kini dapat membuat PivotTable dengan
menambahkan nilai Basis, nilai Target, dan Status KPI ke bidang Nilai. Kolom
Karyawan ditambahkan ke bidang RowLabel, dan kolom CalendarYear ditambahkan
sebagai Pemotong.
Sekarang manajer penjualan bisa bisa menampilkan status
penjualan untuk departemen penjualan, membagi menurut jumlah penjualn aktual,
jumlah kuota penjualan, status untuk setiap karyawan penjualan. Ia kini dapat
menganalisis tren penjualan selama beberapa tahun untuk menentukan apakah ia
perlu menyesuaikan kuota penjualan untuk karyawan penjualan.
Cara
Menyusun dan Membuat KPI – Key Performance Indicators
KPI atau key performance indicatorsdapat diartikan sebagai
ukuran atau indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana kita telah
berhasil mewujudkan sasaran strategis yang telah kita tetapkan. Dalam menyusun
KPI kita harus sebaiknya menetapkan indikator kinerja yang jelas, spesifik dan
terukur (measurable).
KPI juga sebaiknya harus dinyatakan secara eksplisit dan rinci
sehingga menjadi jelas apa yang diukur. Pada sisi lain, biaya untuk
mengidentifikasi dan memonitor KPI sebaiknya tidak melebihi nilai yang akan
diketahui dari pengukuran tersebut. Hindari pengukuran yang berlebihan yang
tidak banyak memberi nilai tambah.
Setelah
kita merumuskan KPI untuk setiap sasaran strategis yang ada, maka tahapan
berikutnya adalah menentukan angka target untuk setiap KPI. Demikianlah,
misalkan untuk KPI penerimaan mahasiswa maka angka target yang dipasang misal
900 mahasiswa, sementara untuk market share misalkan angka targetnya adalah
20%, dst.
Penetapan
angka target ini sebaiknya mengikuti metode SMART atau singkatan dari :
Specific :
target harus bersifat spesifik, detail dan terfokus
Contoh : “Meningkatkan penerimaan mahasiswa
baru 900 per tahun…”
Measurable: dapat dikur
Contoh : “…peningkatan
mahasiswa sejumlah 20%
Achievable :
target yang telah ditetapkan merupakan hal yang realistis dan dapat dicapai
(achievable)ada
nilai atau hasil peningkatan
Relevant :
target yang dipilih merupakan aspek-aspek yang relevan dan berkaitan dengan
tugas
pokok.
Time
: waktu untuk mencapai
target tersebut / deadline
Contoh : “… pada akhir
semester genap”
Berikut contoh : Download Contoh KPI SDM
Area
kinerja utama merupakan bidang tanggung jawab pokok manajer SDM.
Dalam contoh
diatas ada empat area kinerja utama.
·
Key performance indicators adalah indikator yang terukur untuk
menilai hasil kerja.
·
Masing-masing Area Kinerja Utama (AKU) minimal memiliki satu
KPI. Dalam contoh ini, masing-masing AKU memiliki 2 KPI.
Jumlah
total KPI sebaiknya berjumlah antara 5 s/d 10 buah
Bobot
setiap KPI ditentukan. Bobot ditentukan berdasar tingkat kepentingan
(prioritas) KPI dan juga sumber daya yang dialokasikan.
Total
bobot harus berjumlah 100.
Target
ditentukan berdasar kesepakatan dan juga data pencapaian tahun sebelumnya.
Penulisan
angka target bisa berupa % atau nominal atau rupiah; tergantung jenis KPI-nya.
Angka
skor didapat dari realisasi/target x 100 atau juga bisa target/realisasi
x 100; tergantung jenis KPI-nya, apakah KPI maximize atau KPI minimize.
Angka
skor akhir didapat dari = skor x bobot KPI /100
Contoh : “Meningkatkan penerimaan mahasiswa baru 900 per tahun…”
Contoh : “…peningkatan mahasiswa sejumlah 20%
Contoh : “… pada akhir semester genap”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar